Kampung Sampireun terletak di Garut, Jawa Barat.
Apa istimewa Kampung Sampireun ini? Kampung Sampireun memiliki danau buatan, dan di pinggir pinggir danau tersebut berdirilah cottage-cottage tempat penginapan.
Ketika kita sampai di Kampung Sampireun, kita akan disambut oleh staf hotel yang menggunakan pakaian adat Sunda. Kita juga disuguhi “welcome drink” yaitu bajigur atau bandrek dan juga diberikan cemilan Rangginang. Benar-benar berasa seperti di desa. Setelah menikmati hidangan tersebut, kita diantar ke cottage menggunakan darat atau perahu, tergantung lokasi cottage yang dipesan.
Kita juga dapat beraktifitas di danau tersebut, yaitu berperahu. Banyak juga yang memutuskan menginap di Kampung Sampireun dengan tujuan foto foto Pre Wedding ataupun bulan madu.
Fasilitas yang ditawarkan cukup beraga, dari tempat olah raga, restaurant, cafe dan juga spa. Yang menarik adalah, di setiap cottage yang posisinya dekat dengan danau, diberikan fasilitas satu buah perahu. Sehingga penghuni bisa berperahu mengelilingi danau tersebut. Kita juga bisa memberi makan ikan, makanan ikan diberikan 1 bungkus oleh pihak hotel.
Harga yang ditawarkan berkisar antara 2.000.000 hingga 5.000.000/malam. Harga yang ditawarkan sebanding dengan fasilitas yang diberikan dan juga servis-nya. Selain mendapatkan sarapan pagi, pada sore hari diberikan hidangan gorengan (tempe, tahu, ubi, singkokng) dan minuman bandrek/bajigur secara cuma-cuma. Pelayan-pelayannya benar-benar memberikan servis yang luar biasa.
Kamar Mandi di cottage ini cukup menarik, karena kamar mandinya berada di dalam bangunan namun juga menampilkan unsur-unsur alam terbuka.
Selain menikmati indahnya danau dan suasana desa di Kampung Sampireun, kita juga bisa berwisata ke Kawang Kamojang. Jika berjalan kaki, kita dapat tiba di Kawah Kamojang sekitar 20 menit.
Kawah Kamojang terletak di ketinggian 1000m di atas permukaan laut. Di kawasan wisata ini terdapat banyak kawah yang masih aktif mengeluarkan panas bumi, sehingga digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Saat kita berjalan jalan di sekitar kawah tersebut, kita harus berhati – hati.
Tertarik menghabiskan waktu disana? silakan buka websitenya untuk informasi lebih lanjut www.kampungsampireun.com/
Selamat beristirahat!
Namanya, Lokananta Terrace Resto, sebuah restorant yang berada di bilangan Jakarta Selatan, dekat melawai. Alamat pastinya berada di Jalan Panglima Polim II no. 2, persis di depan gereja GKI Panglima Polim dan RS Asih.Untuk ruangan makannya, terdiri dari 2 bagian, yaitu di dalam dan di luar yang berbentuk seperti teras samping yang di desain sangat nyaman dan cozy. Di restaurant ini, semua SMOKERS FRIENDLY
Pilihan menunya cukup variatif dengan harga yang cukup kompetitif. Hidangan pembuka yang cukup mengenyangkan adalah Tom Yam Sup seharga Rp. 35.000, isinya tidak hanya ada udang dan jamur namun dilengkapi juga dengan kerang hijau yang menambah selera makan. Appetizer lainnya yang cukup menggoda dengan menu yang unik adalah Spicy Squid Garlic seharga Rp. 35.000 juga. Ini adalah cumi goreng tepung dengan cabai merah potong dan saos mentega. Benar-benar menggiurkan 🙂
Hidangan utama yang cukup direkomendasikan adalah Homemade Beef Patties seharga Rp. 50.000, ini adalah daging cincang yang dibuat menyerupai burger. Disajikan dengan pilihan kentang goreng/mash potato/baked potato dengan sayuran.
Untuk lebih lanjut, silakan lihat webnya : http://www.lokanantaresto.com/
Selamat mencoba! 🙂
Sushi Naga, salah satu Sushi favorit dengan harga terjangkau. Lokasi Sushi Naga ini, ada yang di Meruya dan di BSD. Menu yang disajikan kurang lebih mirip dengan Sushi Tei, terutama Stamina Roll yang sama-sama berisi teriyaki dengan mayones, Namun di Sushi Naga, stamina Roll tidak di sajikan dengan kacang mede.
Suasana yang ditampilkan juga cukup menyenangkan. Sangat cocok untuk kumpul-kumpul bersama teman-teman.
Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau, dragon roll (tanpa alpukat) Rp. 55.000; dengan alpukat Rp. 60.000; New York spicy roll Rp. 20.000; Sashimi salmon Rp.12.000; Pilihan menu lainnya seperti : Tuna Salad Crispy Salmon, Ebi & Salmon Mentai Sushi, Agedashi Tofu, Gyuniku Don, Dragon Roll, dsb
Selamat menikmati! 🙂
Ya, Nusa Karamba. Satu-satunya restaurant terapung di kepulauan seribu, seekitar 10 menit dari Pulau Pramuka atau 2,5 jam dari Muara Angke menggunakan kapal Ojeg.
Bangunan restauran ini terbuat dari kayu dan mengapung di perairan kepulauan seribu. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap, dati tv, karaoke, toilet sampai ke tempat pemancingan ikan.
Nusa Karamba ini adalah PT Nuansa Ayu Karamba yang didirikan pada tahun 1991, tujuannya adalah untuk mengembangkan budidaya ikan Kerapu di perairan kepulauan Seribu.
Di tempat pemancingan yang dimiliki Nusa Karamba ini, berbagai ikan bisa di pancing, seperti kakap putih, kuwe bandeng maupun bawal.
Setelah memancing, kita bisa request mau dimasak apa. Bisa juga dibungkus untuk dibawa pulang ke Jakarta sebagai oleh-oleh. Ikan dengan label Farm & Hatchery ini juga dijual di supermarket, seperti carrefour. Namun apabila membeli langsung disini, sudah dapat dipastikan kesegarannya 🙂
Untuk info lebih lanjut, dapat melihat di website nya : http://www.nusafish.com/
Selamat mencoba 🙂
Jika memiliki budget terbatas, namun butuh vacation untuk menghilangkan kepenatan di kepala, saran saya cobalah ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu, sebelah Utara.
Budget yang perlu disiapkan adalah Rp. 550.000/orang/hari. Biaya ini sudah termasuk transportasi pp (Muara Angke – Pulau Pramuka dan Pulau Pramuka – Ancol), Penginapan, Sarapan pagi, Makan malam, sewa kapal antar pulau dan sewa alat snorkling.
Keberangkatan sebaiknya melalui Muara Angke, mengapa? Agar tidak terkena biaya masuk Ancol, yang cukup mahal. Setiba di Muara Angke, langsung menuju pelabuhan dan mencari kapal dengan jurusan Muara Angke – P. Pramuka – P. Panggang. Bentuk kapalnya seperti gambar di bawah ini, jadi jangan sampai salah naik ya 🙂
Harga per orang untuk kapal Ojeg ini adalah Rp. 30.000 yang dibayarkan nanti setelah kurang lebih 15 menit sebelum merapat ke pelabuhan Pulau Pramuka. Tidak ada pembelian tiket, jadi konsepnya adalah siapa cepat dia dapat. Jadi saya sarankan untuk datang lebih pagi agar bisa mendapatkan posisi duduk yang enak. Mengapa? Karena di kapal ini tidak ada kursi, jadi kita duduk di atas kapal lantai 2 secara selonjoran. Kapal ini juga berangkat tepat waktu, jam 07.00 pagi, jadi kalau bisa datang sejam atau setengah jam sebelum keberangkatan. Kapal ini jalannya on time, tepat jam 07.00 pagi.
Setibanya di Pulau Pramuka, langsung check in ke penginapan,s ebuah villa sederhana yang dukup di rekomendasikan adalah Vila De Lima. Di Villa De Lima ini terdiri dari 5 buah cottage 2 lantai yang semuanya menghadap ke pantai (beach front).
Aktivitas yang dapat dilakukan di Pulau Pramuka tidak banyak, bisa berkeliling Pulau yang tidak terlalu besar dan juga mengunjungi penangkaran penyu. Pulau ini cukup padat, dihuni oleh penduduk asli yang mayoritas berpencaharian sebagai nelayan.
Kegiatan lainnya yang bisa dilakukan adalah mengenlilingi pulau-pulau lainnya dengan kapal ojeg yang kecil. Sewa kapal ini sudah termasuk di harga total. Sambil melihat pulau-pulau lainnya, bisa juga sambil snorkling. Salah satu tempat snorkling yang cukup bagus adalah di karang sempit (dekat Pulau Semak Daun) dan Sub Coral. Di Sub Coral, lebih banyak terdapat karang yang lunak. Untuk pulau yang dapat dikunjungi antara lain Pulau Semak Daun, Pulau Ayer dan Pulau Kotok Besar.
Pulau Ayer merupakan pulau yang tidak berpenghuni, namun jika singgah di pulau ini kapal akan dikenakan biaya berlabuh sebesar Rp. 10.000. Bermain di sepajang pantai ini cukup menarik, selain karena pesona pasir putihnya juga karena ombak yang kecil, jadi aman untuk berenang di pinggir pantai.
Pulau Ayer tidak berpenghuni, uniknya adalah pulau ini dibelah oleh laut dan memiliki pesona yang luar biasa.
Selamat berjelajah! Ohya, jangan lupa siapkan dana ya,karena di pulau ini tidak ada atm.
Siapa sangka, Jakarta yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia dan memiliki pencemaran udara yang cukup tinggi, ternyata di belahan utara Jakarta, masih ada daerah yang belum terjamah oleh para wisatawan dan memiliki pemandangan yang menggemaskan.
Nama daerahnya adalah KEPULAUAN SERIBU, memang seringkali kita dengar, namun jarang dilirik menjadi objek wisata.
Berikut adalah gambaran peta kepulauan seribu di daerah utara jakarta. Untuk menuju Kepulauan Seribu ini, bisa melalui Muara Angke ataupun Dermaga Ancol. Untuk ke Pulau Pramuka membutuhkan waktu 2.5 jam dari Muara Angke menggunakan Kapal “Ojeg” sedangkan dengan kapal feri “Kerapu” membutuhkan waktu 2 jam saja. Lamanya waktu ke pulau berbeda beda, tergantung lokasi pulau tersebut dan juga menggunakan jenis kapal apa.
Banyak juga pulau-pulau yang belum berpenghuni, seperti Pulau Ayer dan Pulau Semak Daun.
Pulau Ayer merupakan pulau yang dibelah oleh lautan. Tampak banyak pepohonan yang tumbuh rindang dan air laut disekitarnya yang berwarna biru ke hijau-hijau-an.
Hamparan pasir putih, deretan pepohonan kelapa yang tertata rapi, birunya laut, indahnya ikan-ikan dan terumbu karang,,semuanya dapat ditemukan di Pulau Sikuai, Padang Sumatera Barat.
Sikuai merupakan salah satu pulau yang ingin saya kunjungi, selain karena suasanannya yang santai, ditemani angin yang sepoi-sepoi, makananan juga ternyata beragam! Hehe Di Pulau ini juga bisa melakuan aktivitas air yang cukup lengkap dari snorkling, jet ski sampai diving.
Bagai yang takut ke pantai karena takut terkena tsunami, tenang saja. Di pulau ini sudah dipasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, oleh LIPI dan bekerjasama dengan California Institute of Technology.
Hanya menaiki kapal feri selama 40-50 menit saja, Anda sudah bisa menikmati indahnya Surga di Padang. Sesampainya di Pulau Sikuai, Anda akan langsung di sambut oleh semilir angin dan halusnya pasir putih yang membentang di sepanjang pantai. Sebagai informasi, banyak yang bilang bahwa kerang yang dimiliki di Pulau Sikuai memiliki bentuk yang unik, sehingga banyak juga wisatawan yang mengambilnya untuk oleh-oleh bahkan untuk hiasan.
Begitulah Surga di Padang, yang menar-benar menggugah hati.
Selamat berpetualang!
Raja Ampat, suatu daerah di Papua Barat, memliki keindahan alam yang luar biasa. Bisa membuat kita terpana apabila melihatnya.
Sejarah dan Asal Usul Raja Ampat
Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu. (disadur dari wikipedia)
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat nelayan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat merupakan anggota suatu komunitas desa. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya dua kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda. (disadur dari wikipedia)
Menurut informasi terpercaya, Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Di Raja Ampat, ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang yang banyak di temui di Raja Ampat adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam juga ada tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Suasana sunsetnya pun tidak kalah menarik dengan pemandangan bawah lautnya.
Raja Ampat, benar-benar sebuah keindahan yang tidak akan terlupakan.
Dasyatnya Pulau Macan, Kepulauan Seribu, merupakan sebuah lokasi wisata pantai yang benar-benar menakjubkan.
Lokasi Pulau Macan ini cukup terpencil di Kepulauan Seribu bagian Utara. Pulau Macan ini memiliki kapasitas maksimum 30 orang dan mayoritas pengunjung adalah wisatawan asing.
Pulau ini cukup ekslusif, untuk menuju pulau ini juga butuh perjuangan, selain harus by reservation, jika ingin menyebrangi ke Pulau ini, Anda harus menaiki kapal dari Ancol yang sudah di charter oleh resort bersangkutan. Jika tidak, Anda harus menaiki kapal nelayan yang di kenal sebagai Kapal Kerapu yang hanya akan berangkat jika penumpang minimum 8 orang dan berangkat jam 8 pagi. Untuk menuju ke pulau Macannya sendiri memakan waktu yang cukup lama hampir 1 jam lebih.
Namun, begitu sudah menginjak pulau ini, rasa capai langsung mendadak hilang. Bagaimana tidak, apabila disambut dengan pasir putih dan desiran air laut yang merdu?
Jika Anda memang ingin mencari ketenangan, disinilah tempatnya! Anda akan hanya ditemani oleh alam, tanpa ada teknologi sama sekali, TV-pun tidak ada! Tetapi tidak perlu khawatir, pesona keindahannya akan membius anda.
Informasi mengenai resort ini bisa langsung buka ke websitenya di http://www.pulaumacan.com.
Benar-benar luar biasa Indonesiaku!
Selamat bertualang!